SEJARAH SINGKAT MILAN LAB

Mungkin Milanisti masih banyak yang belum tahu tentang siapakah pendiri Milan Lab. Milan Lab di dirikan oleh Jean Pierre Meersseman. Meersseman adalah seorang kinesiologist Belgia lulusan Palmer College of Chiropractic di Amerika Serikat, yang direkrut Milan pada musim 1998-1999. Kinesiology adalah ilmu yang mempelajari pergerakan tubuh manusia.

Ketika Berlusconi merekrut Arrigo Sacchi pertama kali, Milan juga merekrut Vincenzo Pincolini, salah satu orang kepercayaan Sacchi, seorang pelatih fisik.

Pada tahun 1991, Pincolini kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk melihat persiapan fisik Carl Lewis menghadapi Kejuaraan Dunia Atletik, sprinter tersohor masa itu, manusia tercepat di bumi berdasarkan catatan waktu nya di Olimpiade.

Dari persiapan Lewis tersebut, Pincolini meyimpulkan bahwa setiap pemain sepakbola harus dipersiapkan fisik nya layaknya seorang atlet seutuhnya.

Tapi ide tersebut seperti "terlupakan" oleh Milan, seiring dengan hengkangnya Pincolini dari Milan mengikuti Sacchi menangani timnas Italia.

Namun tidak dengan Adriano Galliani. Galliani menyimpan ide Picolini tersebut di dalam benaknya dan mengembangkan nya menjadi sebuah konsep, namun belum bisa merealisasikan nya karena butuh penelitian, infrastruktur dan pendanaan yang tidak sedikit.

Lalu, ketika Milan mulai memikirkan hendak merealisasikan konsep Galliani tersebut (yang dikembangkan berdasarkan ide Pincolini), maka kemudian Milan merekrut Daniele Tognaccini (teman Pincolini) pada musim 1998-99.

Tognaccini, yang mengawali karirnya sebagai pelatih fisik di Inter, mendukung project Galliani tersebut, dan menyarankan untuk merekrut orang yang mampu mewujudkan semua itu , maka direktutlah Jean Pierre Meersseman.

Meersseman diberi wewenang penuh untuk merealisasikan project tersebut dengan Tognaccini sebagai Direktur Lab nantinya. Sedangkan Meersseman akan menjadi koordinator para dokter.


Jean Pierre Meersseman
Bekerjasama dengan pihak Microsoft dalam hal penyediaan aplikasi-aplikasi komputer yang dibutuhkan, akhirnya Meersseman berhasil mendirikan Milan Lab pada tahun 2002.

Ide dasar Pincolini bahwa setiap pemain harus dipersiapkan layaknya seorang atlet, dikembangkan oleh Galliani menjadi konsep sebuah laboratorium berteknologi tinggi, direalisasikan secara terperinci oleh Meersseman.

Bukan hanya segi stamina dan latihan fisik, tapi Meersseman juga menyempurnakannya melalui konsep pencegahan cedera, pendeteksian kemungkinan cedera jauh sebelum cedera itu terjadi, penyembuhan secara berteknologi tinggi dalam waktu singkat, penanganan segi mental dan psikologis, serta tentu saja nutrisi yang tepat.

Meersseman menempatkan sejumlah ahli matematika, insinyur dan dokter, untuk mengembangkan formula yang memungkinkan semua konsep itu terlaksana.

Semua berdasarkan koordinasi dari Meersseman, untuk mendapatkan satu kesimpulan utuh terhadap kondisi seorang pemain.

Dan memang sejak tahun 2002 itu, penampilan Milan jadi jauh semakin gemilang, bahkan menakutkan. Dalam setiap perekrutan sorang pemain, sebelum Galliani membubuhkan tanda tangan nya, Meersseman harus memberi tanda tangan nya terlebih dahulu. Sederhananya, tanpa persetujuan Meersseman, seorang pemain tidak akan direkrut oleh Milan.

Namun sebenarnya Milan Lab sudah berakhir 3 tahun lalu, yaitu di tahun 2010. Milan Lab secara utuh sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah laboratorium yang menangani sektor persiapan atletis seorang pemain. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Meersseman, sang pendiri Milan Lab.

Itulah sebabnya ketika Ancelotti pindah menangani Chelsea, ia membawa serta juga Bruno de Michelis, koordinator bidang pembenahan mental dan psikologis di Milan Lab.

Milan Lab sekarang hanya berkecimpung dalam hal persiapan stamina dan fisik saja. Untuk penanganan bidang medis, Milan menggunakan cara yang dipakai sebelum ada Milan Lab.

Sektor penanganan psikologis dan mental, masih bisa dilakukan. Sektor medis dan segala aplikasi nya, termasuk sektor psikologis yang dikembangkan oleh Meersseman sudah dihentikan.

Meersseman mengungkapkan bahwa penghentian project Milan Lab tersebut dikarenakan oleh banyaknya pemotongan budget yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hal itu bisa dimaklumi mengingat kondisi keuangan Milan beberapa tahun terakhir, plus biaya operasional Milan Lab yang tidak sedikit. Dan karena project tersebut sudah dihentikan, Meersseman sudah tidak bekerja di Milan lagi usai musim 2009-2010.

Itulah sebabnya kuantitas cedera pemain Milan selama 2 tahun terakhir ini jauh lebih besar dari total kuantitas cedera selama 8 tahun Milan Lab beraktifitas dan itulah pula sebabnya Milan sekarang banyak melakukan penghematan serta penjualan pemain-pemain penting. Milan Lab akan berusaha diaktifkan lagi secara utuh jika semuanya sudah kembali memungkinkan.

Sekarang, Meersseman sedang berada di London, mencoba memperkenalkan dan menerapkan konsep-konsep medis yang ia kembangkan selama ini.

Semoga sang pendiri Milan Lab bisa kembali lagi bekerja di Milan, dan semoga keuangan Milan bisa memungkinkan hal itu terjadi.


Narasumber  : Bang Andrey Milanello.

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN ARTIKEL

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...