ENRICO FRANCESCO PIO CANFARI : PENDIRI JUVENTUS SEKALIGUS PEMAIN AC MILAN

Enrico Canfari 
Enrico Canfari adalah seorang Midfielder Milan di era 1903-1904 dan  juga Wakil Presiden Milan pada tahun 1913-1914. Uniknya, Enrico Canfari adalah pendiri Juventus, dan Presiden Juventus yang ke-2. Enrico dan kakaknya, Eugenio, mengajak teman-teman kuliah Enrico untuk mendirikan Juventus.

Sang kakak, Eugenio, menjadi Presiden Juventus yang pertama, namun hanya setahun saja.
Lalu Enrico menggantikan kakaknya menjadi Presiden Juventus selama 3 tahun, yaitu sampai tahun 1901.

Namun, ia tetap sebagai pemain Juventus hingga tahun 1903. Setelah itu, ia pindah dan bermain di Milan pada musim 1903-1904. Ia bermain di semua laga resmi Milan di musim itu, dan turut membawa Milan ke semifinal Liga Italia musim tersebut. Ironisnya, lawan Milan di semifinal adalah Juventus. Usai pertandingan melawan Juventus tersebut, Enrico Canfari pensiun, dan memasuki dunia militer.

Pertandingan berakhir 1-1, sehingga harus mengadakan pertandingan ulangan karena saat itu belum ada sistem adu penalti. Di pertandingan ulangan tersebut, Milan kalah 0-3 dan Juventus kalah 1-0 atas Genoa di babak final.

Pada tahun 1913, ia terpilih menjadi Wakil Presiden Milan, namun hanya berlangsung setahun, karena Pecah Perang Dunia I, yang berlangsung dari tahun 1914 sampai 1918. Sebagai seorang kapten infantri, Enrico Canfari harus memenuhi kewajibannya membela negara. Italia terlibat perang dengan Austria-Hungaria, yang saat itu adalah satu negara yang berbentuk kerajaan.

Perang antara kedua negara tersebut berlangsung di wilayah yang sekarang bernama Slovenia, tepatnya di sungai Isonzo (bahasa Italia) atau Soča (bahasa Slovenia). Pertempuran-pertempuran antara kedua pasukan terjadi sebanyak 12 kali selama 3 tahun. Hal ini dikenal dengan nama "Battles of the Isonzo".

Dan pada pertempuran yang ke-3, yang berlangsung dari tanggal 18 Oktober hingga 3 November 1915, Italia yang berkekuatan pasukan dua kali lipat dari Austria-Hungaria, mengalami kekalahan. Sekitar 11.000 anggota pasukan Italia meninggal dan salah satunya adalah Enrico Canfari.

Ia meninggal tanggal 25 Oktober 1915, seminggu setelah pertempuran ke-3 itu dimulai.

Narasumber : Bang Andrey Milanello
READ MORE - ENRICO FRANCESCO PIO CANFARI : PENDIRI JUVENTUS SEKALIGUS PEMAIN AC MILAN

SEJARAH SINGKAT MILAN LAB

Mungkin Milanisti masih banyak yang belum tahu tentang siapakah pendiri Milan Lab. Milan Lab di dirikan oleh Jean Pierre Meersseman. Meersseman adalah seorang kinesiologist Belgia lulusan Palmer College of Chiropractic di Amerika Serikat, yang direkrut Milan pada musim 1998-1999. Kinesiology adalah ilmu yang mempelajari pergerakan tubuh manusia.

Ketika Berlusconi merekrut Arrigo Sacchi pertama kali, Milan juga merekrut Vincenzo Pincolini, salah satu orang kepercayaan Sacchi, seorang pelatih fisik.

Pada tahun 1991, Pincolini kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk melihat persiapan fisik Carl Lewis menghadapi Kejuaraan Dunia Atletik, sprinter tersohor masa itu, manusia tercepat di bumi berdasarkan catatan waktu nya di Olimpiade.

Dari persiapan Lewis tersebut, Pincolini meyimpulkan bahwa setiap pemain sepakbola harus dipersiapkan fisik nya layaknya seorang atlet seutuhnya.

Tapi ide tersebut seperti "terlupakan" oleh Milan, seiring dengan hengkangnya Pincolini dari Milan mengikuti Sacchi menangani timnas Italia.

Namun tidak dengan Adriano Galliani. Galliani menyimpan ide Picolini tersebut di dalam benaknya dan mengembangkan nya menjadi sebuah konsep, namun belum bisa merealisasikan nya karena butuh penelitian, infrastruktur dan pendanaan yang tidak sedikit.

Lalu, ketika Milan mulai memikirkan hendak merealisasikan konsep Galliani tersebut (yang dikembangkan berdasarkan ide Pincolini), maka kemudian Milan merekrut Daniele Tognaccini (teman Pincolini) pada musim 1998-99.

Tognaccini, yang mengawali karirnya sebagai pelatih fisik di Inter, mendukung project Galliani tersebut, dan menyarankan untuk merekrut orang yang mampu mewujudkan semua itu , maka direktutlah Jean Pierre Meersseman.

Meersseman diberi wewenang penuh untuk merealisasikan project tersebut dengan Tognaccini sebagai Direktur Lab nantinya. Sedangkan Meersseman akan menjadi koordinator para dokter.


Jean Pierre Meersseman
Bekerjasama dengan pihak Microsoft dalam hal penyediaan aplikasi-aplikasi komputer yang dibutuhkan, akhirnya Meersseman berhasil mendirikan Milan Lab pada tahun 2002.

Ide dasar Pincolini bahwa setiap pemain harus dipersiapkan layaknya seorang atlet, dikembangkan oleh Galliani menjadi konsep sebuah laboratorium berteknologi tinggi, direalisasikan secara terperinci oleh Meersseman.

Bukan hanya segi stamina dan latihan fisik, tapi Meersseman juga menyempurnakannya melalui konsep pencegahan cedera, pendeteksian kemungkinan cedera jauh sebelum cedera itu terjadi, penyembuhan secara berteknologi tinggi dalam waktu singkat, penanganan segi mental dan psikologis, serta tentu saja nutrisi yang tepat.

Meersseman menempatkan sejumlah ahli matematika, insinyur dan dokter, untuk mengembangkan formula yang memungkinkan semua konsep itu terlaksana.

Semua berdasarkan koordinasi dari Meersseman, untuk mendapatkan satu kesimpulan utuh terhadap kondisi seorang pemain.

Dan memang sejak tahun 2002 itu, penampilan Milan jadi jauh semakin gemilang, bahkan menakutkan. Dalam setiap perekrutan sorang pemain, sebelum Galliani membubuhkan tanda tangan nya, Meersseman harus memberi tanda tangan nya terlebih dahulu. Sederhananya, tanpa persetujuan Meersseman, seorang pemain tidak akan direkrut oleh Milan.

Namun sebenarnya Milan Lab sudah berakhir 3 tahun lalu, yaitu di tahun 2010. Milan Lab secara utuh sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah laboratorium yang menangani sektor persiapan atletis seorang pemain. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Meersseman, sang pendiri Milan Lab.

Itulah sebabnya ketika Ancelotti pindah menangani Chelsea, ia membawa serta juga Bruno de Michelis, koordinator bidang pembenahan mental dan psikologis di Milan Lab.

Milan Lab sekarang hanya berkecimpung dalam hal persiapan stamina dan fisik saja. Untuk penanganan bidang medis, Milan menggunakan cara yang dipakai sebelum ada Milan Lab.

Sektor penanganan psikologis dan mental, masih bisa dilakukan. Sektor medis dan segala aplikasi nya, termasuk sektor psikologis yang dikembangkan oleh Meersseman sudah dihentikan.

Meersseman mengungkapkan bahwa penghentian project Milan Lab tersebut dikarenakan oleh banyaknya pemotongan budget yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hal itu bisa dimaklumi mengingat kondisi keuangan Milan beberapa tahun terakhir, plus biaya operasional Milan Lab yang tidak sedikit. Dan karena project tersebut sudah dihentikan, Meersseman sudah tidak bekerja di Milan lagi usai musim 2009-2010.

Itulah sebabnya kuantitas cedera pemain Milan selama 2 tahun terakhir ini jauh lebih besar dari total kuantitas cedera selama 8 tahun Milan Lab beraktifitas dan itulah pula sebabnya Milan sekarang banyak melakukan penghematan serta penjualan pemain-pemain penting. Milan Lab akan berusaha diaktifkan lagi secara utuh jika semuanya sudah kembali memungkinkan.

Sekarang, Meersseman sedang berada di London, mencoba memperkenalkan dan menerapkan konsep-konsep medis yang ia kembangkan selama ini.

Semoga sang pendiri Milan Lab bisa kembali lagi bekerja di Milan, dan semoga keuangan Milan bisa memungkinkan hal itu terjadi.


Narasumber  : Bang Andrey Milanello.
READ MORE - SEJARAH SINGKAT MILAN LAB

SCUDETTO 11 AC MILAN

AC Milan meraih Scudetto ke-11 pada musim 1987/88. Saat itu AC Milan dilatih oleh Arrigo Sacchi.
Dari 30 Pertandingan AC Milan hanya kalah 2 (dua) kali. Semua skuad AC Milan saat itu di huni oleh orang-orang Italia kecuali Ruud Gullit dan Marco Van Basten yang berasal dari Belanda.

Berikut data-data pertandingan AC Milan musim 1987/88:

SKUAD:

Goalkeepers

Giovanni Galli
Giulio Nuciari

Defenders
Franco Baresi
Walter Bianchi
Alessandro Costacurta
Filippo Galli
Paolo Maldini
Roberto Mussi
Mauro Tassotti
Rufo Emiliano Verga

Midfielders
Carlo Ancelotti
Mario Bortolazzi
Angelo Colombo
Roberto Donadoni
Alberigo Evani
Ruud Gullit

Fordward
Marco van Basten
Daniele Massaro
Pietro Paolo Virdis
Massimiliano Cappellini
Graziano Mannari

Skuad AC Milan

TOP SCORE SERIA A : 

DIEGO MARADONA 15 GOL

TOP SCORE AC MILAN:
Pietro Paolo Virdis 11 GOL

Memasukkan 43 Gol
Kemasukan 14 Gol
17 Kemenangan
11 Seri
2 Kekalahan

GIORNATA 1

PISA 1-3 MILAN
Pencetak Gol:
0-1 Donadoni 16'; 1-1 Cecconi 53'; 1-2 Gullit 73', 80' Van Basten (pen)


GIORNATA 2
MILAN 0-2 FIORENTINA 
Pencetak Gol:
0-1 Diaz 76'; 0-2 Baggio 78'

GIORNATA 3
CESENA 0-0 MILAN


GIORNATA 4
MILAN 2-0 ASCOLI 
Pencetak Gol:
1-0 Virdis 35'; 2-0 Evani 82'

GIORNATA 5
SAMPDORIA 1-1 MILAN
Pencetak Gol:
0-1 Gullit 51'; 1-1 Vialli 53'


GIORNATA 6
VERONA 0-1 MILAN 
Pencetak Gol: 
0-1 Virdis 41'

GIORNATA 7
MILAN 0-0 TORINO


GIORNATA 8
PESCARA 0-2 MILAN 
Pencetak Gol: 
0-1 Virdis 28'; 0-2 Bortolazzi 86'

GIORNATA 9
MILAN 3-0 AVELLINO
Pencetak Gol:
1-0 Colombo 6'; 2-0 Donadoni 67'; 3-0 P. Maldini 74'


GIORNATA 10
EMPOLI 0-0 MILAN 

GIORNATA 11
MILAN 0-2 ROMA 0-2 (Pertandingan di hentikan dan AS Roma dianggap menang)


GIORNATA 12
INTERNAZIONALE 0-1 MILAN 
Pencetak Gol:
0-1 Ferri 4' (og)

GIORNATA 13
MILAN 4-1 NAPOLI
Pencetak Gol:
0-1 Careca 10'; 1-1 Colombo 19’; 2-1 Virdis 24’; 3-1 Gullit 73’; 4-1 Donadoni 78’


GIORNATA 14
JUVENTUS 0-1 MILAN 
Pencetak Gol: 
0-1 Gullit 62’

GIORNATA 15
MILAN 5-0 COMO
Pencetak Gol:
1-0 Donadoni 30’; 2-0 Virdis 49’; 3-0Gullit 61’; 4-0 Ancelotti 73’; 5-0 Gullit 88’ 


GIORNATA 16
MILAN 1-0 PISA 
Pencetak Gol: 
1-0 Colombo 27’

GIORNATA 17
FIORENTINA 1-1 MILAN
Pencetak Gol: 1-0 Di Chiara 49’; 1-1 Bares 74’ (pen)


GIORNATA 18
MILAN 3-0 CESENA 
Pencetak Gol: 
1-0 Gullit 13’; 2-0 Evani 72’; 3-0 Massaro 83’

GIORNATA 19
ASCOLI 1-1 MILAN
Pencetak Gol:
1-0 Destro 47’; 1-1 Massaro 66’


GIORNATA 20
MILAN 2-1 SAMPDORIA 
Pencetak Gol: 
1-0 Virdis 7’; 1-1 Bonomi 16’ (pen); 2-1 P. Maldini 70’

GIORNATA 21
MILAN 0-0 VERONA 


GIORNATA 22
TORINO 1-1 MILAN 
Pencetak Gol: 
1-0 Bresciani 77’; 1-1 Ancelotti 78’

GIORNATA 23
MILAN 2-0 PESCARA
Pencetak Gol:
1-0 Massaro 2’; 2-0 Gullit 47’


GIORNATA 24
AVELLINO 0-0 MILAN

GIORNATA 25
MILAN 1-0 EMPOLI
Pencetak Gol:
1-0 Van Basten 61’


GIORNATA 26
ROMA 0-2 MILAN 
Pencetak Gol: 
0-1 Virdis 25’; 0-2 Massaro 85’

GIORNATA 27
MILAN 2-0 INTERNAZIONALE
Pencetak Gol:
1-0 Gullit 43’; 2-0 Virdis 53’


GIORNATA 28
NAPOLI 2-3 MILAN 
Pencetak Gol: 
0-1 Virdis 36’; 1-1 Maradona 45’; 1-2 Virdis 68'; 1-3 Van Basten 76'; 2-3 Careca 78'

GIORNATA 29
MILAN 0-0 JUVENTUS 


GIORNATA 30
COMO 1-1 MILAN 
Pencetak Gol: 
1-0 Virdis 2'; 1-1 S. Giunta 46'
READ MORE - SCUDETTO 11 AC MILAN

GOL IBRAHIMOVIC SAAT MEMBELA AC MILAN

Zlatan Ibrahimovic
Sebelum membela PSG, Ibrahimovic pernah membela AC Milan selama 2 musim yaitu musim 2010/11 dan musim 2011/12. 

Sebagai seorang striker, tentunya ia telah banyak mencetak gol. Berikut adalah perolehan gol Ibrahimovic selama di AC Milan hingga 31 Desember 2011 :







MUSIM 2010-2011

  • SERIE A ITALIA
22.09.2010 LAZIO 1-1 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 66 
25.09.2010 MILAN 1-0 GENOA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 49 
24.10.2010 NAPOLI 1-2 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 72
30.10.2010 MILAN 1-2 JUVENTUS 
JUMLAH GOL : 1 Menit 82
10.11.2010 MILAN 3-1 PALERMO 
JUMLAH GOL : 1 Menit 77
14.11.2010 INTER 0-1 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 5 (pen)
21.11.2010 MILAN 1-0 FIORENTINA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 45
05.12.2010 MILAN 3-0 BRESCIA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 31
12.12.2010 BOLOGNA 0-3 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 60
09.01.2011 MILAN 4-4 UDINESE 
JUMLAH GOL : 1 Menit 90
16.01.2011 LECCE 1-1 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 49
23.01.2011 MILAN 2-0 CESENA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 90
29.01.2011 CATANIA 0-2 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 85
28.02.2011 MILAN 3-0 NAPOLI 
JUMLAH GOL : 1 Menit 50 (pen)
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2010-2011 di kompetisi Serie A Italia adalah 14 gol.

  • LIGA CHAMPIONS EROPA
15.09.2010 MILAN 2-0 AUXERRE 
JUMLAH GOL : 2 Menit 66 dan 69 
28.09.2010 AJAX 1-1 MILAN
JUMLAH GOL : 1 Menit 37
23.11.2010 AUXERRE 0-2 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 64
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2010-2011 di kompetisi Liga Champions Eropa adalah 4 gol.

  • COPPA ITALIA
20.01.2011 MILAN 3-0 BARI  
JUMLAH GOL : 1 Menit 19
20.04.2011 MILAN 2-2 PALERMO
JUMLAH GOL : 1 Menit 4
10.05.2011 PALERMO 2-1 MILAN
JUMLAH GOL : 1 Menit 90+4
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2010-2011 di kompetisi Coppa Italia adalah 3 gol.
TOTAL JUMLAH GOL IBRAHIMOVIC MUSIM 2010-2011 ADALAH 21 GOL.

MUSIM 2011-2012


  • SERIE A ITALIA hingga 31 Desember 2011

20.12.2011 CAGLIARI 0-2 MILAN  
JUMLAH GOL : 1 Menit 61
09.09.2011 MILAN 2-2 LAZIO  
JUMLAH GOL : 1 Menit 29
26.10.2011 MILAN 4-1 PARMA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 73
29.10.2011 ROMA 2-3 MILAN 
JUMLAH GOL : 2 Menit 17 dan & 78
06.11.2011 MILAN 4-0 CATANIA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 7 (pen)
27.11.2011 MILAN 4-0 CHIEVO
JUMLAH GOL : 2 Menit 16 dan 44 (pen)
02.12.2011 GENOA 0-2 MILAN
JUMLAH GOL : 1 Menit 56 (pen)
11.12.2011 BOLOGNA 2-2 MILAN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 72 (pen)
17.12.2011 MILAN 2-0 SIENA 
JUMLAH GOL : 1 Menit 64 (pen)
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2011-2012 di kompetisi Serie A Italia hingga 31 Desember 2011adalah 11 gol.
  • LIGA CHAMPIONS EROPA
28.09.2011 MILAN 2-0 VIKTORIA PLZEN 
JUMLAH GOL : 1 Menit 53 (pen) 
19.10.2011 MILAN 2-0 BATE BORISOV
JUMLAH GOL : 1 Menit 33
01.11.2011 BATE BORISOV 1-1 MILAN JUMLAH GOL : 1 Menit 22
23.11.2011 MILAN 2-3 BARCALONA
JUMLAH GOL : 1 Menit 20
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2011-2012 di kompetisi Liga Champions Eropa hingga 31 Desember 2011adalah 4 gol.
  • SUPER COPPA ITALIA
06.08.2011 MILAN 2-1 INTER 
JUMLAH GOL : 1 Menit 60
Total jumlah gol Ibrahimovic musim 2011-2012 di kompetisi Super Coppa Italia adalah 1 gol.
TOTAL JUMLAH GOL IBRAHIMOVIC MUSIM 2011-2012 (Hingga 31 Desember 2011) ADALAH 16 GOL.
READ MORE - GOL IBRAHIMOVIC SAAT MEMBELA AC MILAN

REKOR AC MILAN DI SAN SIRO SEPANJANG TAHUN 2011

Selebrasi kemenangan
Sepanjang tahun 2011, untuk laga Serie A, AC Milan tak pernah kalah saat maen di kandang, baik di paruh kedua musim lalu ataupun di paruh pertama musim ini. 13 kemenangan dan 5 seri telah dicatat di San Siro dengan 46 gol yang telah dicetak, 8 gol dicetak oleh Robinho. 

Kekalahan di kandang memang paling menyakitkan. Tapi tahun ini San Siro telah menjadi sebuah benteng kokoh dan ditakuti oleh lawan yang bertandang ke San Siro. Klub Serie A yang terakhir kali mengalahkan AC Milan di San Siro adalah AS Roma (0-1). Setelah kekalahan itu, awal tahun 2011 AC Milan mulai bangkit, dan hasilnya cukup memuaskan. Sepanjang tahun 2011 AC Milan mencatat rekor kandang baru di Serie A yaitu tidak pernah kalah di San Siro. 13 kemenangan dan 5 seri.

Kemenangan di San Siro tahun 2011:

Milan-Cesena 2-0
Milan-Parma 4-0
Milan-Napoli 3-0
Milan-Inter 3-0
Milan-Sampdoria 3-0
Milan-Bologna 1-0
Milan-Cagliari 4-1
Milan-Cesena 1-0
Milan-Palermo 3-0
Milan-Parma 4-1
Milan-Catania 4-0
Milan-Chievo 4-0
Milan-Siena 2-0


Hasil imbang di San Siro tahun 2011:

Milan-Udinese 4-4
Milan-Lazio 0-0
Milan-Bari 1-1
Milan-Lazio 2-2
Milan-Udinese 1-1
Selisih gol : + 36

46 gol memasukkan
10 gol kemasukan
Dari 46 gol yang dicetak, 8 gol dicetak oleh Robinho.
READ MORE - REKOR AC MILAN DI SAN SIRO SEPANJANG TAHUN 2011

DEMETRIO ALBERTINI

Demetrio Albertini
Demetrio Albertini lahir Besana in Brianza, 23 Agustus 1971. Ia mengawali karir seniornya di AC Milan (1988-2002) dan menutup karirnya bersama FC. Barcelona pada tahun 2005.

Pemain yang berjuluk "Il Metronome" ini mengawali debut pertandingan resmi bersama AC Milan pada tanggal 15 Januari 1989 (Milan 4-0 Como) dan pertandingan terakhirnya bersama AC Milan pada tanggal 14 April 2002 (Juventus 1-0 AC Milan). Albertini bermain untuk AC Milan sebanyak 295 kali dan telah mencetak gol sebanyak 21 gol.

Albertini mengawali debutnya bersama Timnas Italia pada tanggal 21 Desember 1991 (Italia 2-0 Siprus). Di Timnas Italia Albertini bermain sebanyak 79 kali dan hanya 3 gol yang ia persembahkan buat Timnas Italia.

Pada tahun 2006 Albertini mengadakan pertandingan persahabatan antara AC Milan vs Barcelona di Stadion San Siro, pertandingan ini sebagai pertandingan perpisahaan untuk dirinya yang akan gantung sepatu dari dunia sepakbola. Pertandingan ini diadakan oleh Albertini sendiri dengan tema "Notte di Stelle" (Malam Para Bintang), laga tersebut dihadiri oleh mantan rekan-rekannya di Milan dan Barca diantaranya Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Franco Baresi, Ronaldinho dan Andriy Shevchenko.

PROFIL ALBERTINI

Nama : Demetrio Albertini
Tempat Lahir : Besana in Breanza, Italia
Tanggal Lahir : 23 Agustus 1971
Tnggi : 176 cm
Posisi : Gelandang

Karir Klub

1988-2002 : AC Milan
Tampil : 295
Gol : 21

1990-1991 : Padova (Pinjam)
Tampil : 28
Gol : 5

2002-2003 : Atlético Madrid

Tampil : 28
Gol : 2

2003-2004 : Lazio
Tampil : 23
Gol : 2

2004 : Atalanta
Tampil : 14
Gol : 1

2005 : FC Barcelona
Tampil : 5
Gol : 0

KARIR TIMNAS ITALIA

1990-1992 : Italia U-21
Tampil : 17
Gol : 0

1991-2002 : Timnas Italia
Tampil : 79
Gol : 3

PRESTASI BERSAMA KLUB

AC MILAN
Scudetto Serie A : 5
1991-1992 , 1992-1993 , 1993-1994 , 1995-1996 ,1998-1999

Piala Super Italia : 3
1992 , 1993 , 1994

Liga Champions : 2
1989-1990 , 1993-1994

Piala Super Eropa : 2
1989 , 1994

Piala Interkontinental : 1
1989


LAZIO
Piala Italia : 1
2003-2004

FC. BARCELONA
Liga Spanyol : 1
2004-2005

Super Spanyol : 1
2005

PRESTASI BERSAMA TIMNAS ITALIA U-21

U-21 Kejuaraan Eropa : 1
1992

Saat ini Albertini menjabat sebagai Wakil Presiden FIGC.
READ MORE - DEMETRIO ALBERTINI

GOL INZAGHI DI SEMUA KOMPETISI KLUB EROPA

Pippo Inzaghi
SEKILAS TENTANG PERJALANAN KARIR INZAGHI

"Saya bermimpi mencetak dua gol pada final, dan dua gol yang saya cetak kemarin malam adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Ini adalah pertandingan yang tidak akan terlupakan. (pertandingan) Ini adalah sesuatu yang akan ada selama hidup saya dan dua gol di final ini berbicara dengan sendirinya." (Final Liga Champions 2007)

Siapa yang tidak kenal dengan Inzaghi. Striker yang lahir di Piacenza 9 Agustus 1973 dengan julukan "Super Pippo" ini telah banyak mengoleksi gelar dan penghargaan baik buat dirinya sendiri maupun buat klub yang dibelanya.

Inzaghi menjadi pemain yang paling sering mencetak hattrick baik itu di Serie A (10-kali : satu untuk Atalanta, empat untuk Juventus, dan lima untuk Milan) maupun di Liga Champions.

Inzaghi mengawali karirnya pada tahun 1991, saat itu ia berusia 18 tahun dan bergabung dengan Piacenza Calcio, tahun berikutnya ia dipinjamkan ke klub Leffe yang berkompetisi di seri C1. Di klub ini, ketajaman Inzaghi sebagai seorang striker mulai terlihat. Inzaghi bermain dalam 21 pertandingan dan mampu mencetak 13 gol. Di klub ini Inzaghi bermain hanya 1 musim kompetisi saja, tahun berikutnya Inzaghi hijrah ke Verona yang saat itu berkompetisi di Serie B. Di Verona Inzaghi hanya mencetak 13 gol dari 36 kali penampilan.

Tahun 1994 Inzaghi kembali ke Piacenza, di klub ini berhasil mencetak 15 gol dalam 37 penampilannya. Musim kompetisi 1995 Inzaghi di beli oleh Parma, klub yang saat itu berkompetisi di Serie A. Di Parma ia hanya mampu mencetak 2 gol, dimana salah satunya ia cetak ke gawang mantan klubnya yaitu Piacenza dan hal ini sempat membuat ia menangis.

Tahun 1996 Inzaghi dipinjamkan ke Atalanta, diklub inilah karirnya mulai bersinar, bersama Atalanta Inzaghi meraih 2 gelar pribadi yaitu sebagai Capocannoniere dengan koleksi 24 gol dari 33 kali penampilan, gelar lainnya adalah Penghargaan Serie A Young Footballer of the Year.

Musim berikutnya Inzaghi hijrah ke Juventus. Musim pertamanya di Juventus Inzaghi berhasil mempersembahkan Scudetto. Di Juventus Inzaghi hanya bermain selama 4 musim kompetisi dan akhirnya hijrah ke AC Milan. AC Milan adalah klub ke tujuh yang ia bela selama karirnya. Di klub inilah Inzaghi banyak merasakan gelar juara. Di Milan juga Inzaghi mencetak golnya yang ke-300 di Serie A, gol tersebut ia cetak ke gawang Siena pada tanggal 15 Maret 2009, saat itu Milan unggul dengan skor 1-5.

Bersama AC Milan Inzaghi meraih trofi Liga Champions dan trofi Piala Dunia Antarklub, dimana trofi-trofi tersebut belum pernah ia dapatkan bersama klub-klub sebelumnya.

Berikut jumlah trofi yang diraih Inzaghi selama karirnya :

GELAR BERSAMA KLUB

Piacenza
Serie B : 1994-1995

Juventus
Serie A : 1997-1998
Piala Super Italia : 1997
UEFA intertoto Cup : 1999

AC Milan
Serie A : 2003-2004, 2010-2011
Piala Italia : 2002-2003
Piala Super Italia : 2011
Liga Champions : 2002-2003, 2006-2007
Piala Super Eropa : 2003, 2007
Piala Dunia Antarklub : 2007

GELAR BERSAMA NEGARA

Piala Eropa U-21 : 1994
Piala Dunia FIFA : 2006

GELAR INDIVIDU

Serie A Young Footballer of the Year : 1997
Capocannoniere: 1996-1997
Pemain Terbaik Final Liga Champions : 2007
Pencetak gol terbanyak asal Italia di kompetisi Eropa
Pencetak gol terbanyak Milan di kompetisi Eropa
Scirea Award 2007

Terlepas dari hal diatas, kini Inzaghi mempunya satu ambisi pribadi yaitu ingin menajadi pencetak gol tersubur diajang kompetisi klub Eropa. Saat ini Inzaghi masih bersaing ketat dengan Raul Gonzalez. Semua itu bisa terwujud apabila Januari nanti Inzaghi didaftarkan kembali oleh Allegri dalam skuad Liga Champions AC Milan.

Berikut data-data gol Inzaghi di semua ajang kompetisi Eropa :

1995-1996 PARMA PIALA WINNERS 2 GOL
1997-1998 JUVENTUS LIGA CHAMPIONS 6 GOL
1998-1999 JUVENTUS LIGA CHAMPIONS 6 GOL
1999-2000 JUVENTUS PIALA INTERTOTO 10 GOL
2000-2001 JUVENTUS PIALA CHAMPIONS 5 GOL
2001-2002 MILAN PIALA UEFA 4 GOL
2002-2003 MILAN LIGA CHAMPIONS 12 GOL
2003-2004 MILAN LIGA CHAMPIONS 2 GOL
2004-2005 MILAN LIGA CHAMPIONS 1 GOL
2005-2006 MILAN LIGA CHAMPIONS 4 GOL
2006-2007 MILAN LIGA CHAMPIONS 6 GOL
2007-2008 MILAN PIALA SUPER EROPA 5 GOL
2008-2009 MILAN PIALA UEFA 3 GOL
2009-2010 MILAN LIGA CHAMPIONS 2 GOL
2010-2011 MILAN LIGA CHAMPIONS 2 GOL
READ MORE - GOL INZAGHI DI SEMUA KOMPETISI KLUB EROPA

BERLANGGANAN ARTIKEL

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...